200 Tahanan Kabur dari Penjara Pakistan Usai Gempa Bumi

1 day ago 7

TEMPO.CO, Jakarta - Lebih dari 200 tahanan kabur di Kota Karachi, Pakistan selatan, pada Senin malam setelah mereka diizinkan meninggalkan sel mereka menyusul serangkaian gempa bumi, kata pejabat dan polisi setempat.

Seperti dilansir CNA, ratusan tahanan diizinkan masuk ke halaman penjara karena gempa, kata Zia-ul-Hasan Lanjar, menteri hukum provinsi, kepada wartawan di lokasi kejadian.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Ada kepanikan di sini karena gempa bumi," kata Lanjar, seraya menambahkan bahwa sulit untuk mengendalikan kerumunan hingga 1.000 orang.

Pelarian dari penjara dimulai tepat sebelum tengah malam pada Senin dan berlanjut hingga Selasa dini hari 3 Juni 2025.

Polisi mengatakan para tahanan merampas senjata dari staf penjara, yang menyebabkan baku tembak, dan kemudian mendobrak gerbang utama.

Pada Selasa, seorang reporter di lokasi kejadian melihat pecahan kaca dan peralatan elektronik yang rusak di dalam penjara. Sebuah ruang pertemuan, tempat para tahanan bertemu keluarga mereka, telah digeledah. Anggota keluarga yang cemas berkumpul di luar penjara pada Selasa.

Ini adalah salah satu pembobolan penjara terbesar yang pernah ada di Pakistan, kata Lanjar. Penjara di distrik Malir di Karachi, kota terbesar di Pakistan, berada di lingkungan pemukiman dan industri yang miskin.

Para tahanan berlarian di area tersebut sepanjang malam, beberapa bertelanjang kaki, dikejar oleh polisi, sementara polisi berhasil mengumpulkan beberapa tahanan ke dalam mobil polisi, seperti yang ditayangkan dalam rekaman televisi lokal.

Kepala polisi provinsi Ghulam Nabi Memon mengatakan bahwa sebagian besar tahanan terlibat dalam kejahatan kecil seperti kecanduan narkoba.

Setidaknya satu tahanan tewas dalam penembakan tersebut, yang juga melukai tiga staf penjara, katanya.

Murad Ali Shah, kepala menteri provinsi, mengatakan bahwa sekitar 80 tahanan sejauh ini telah ditangkap, seraya menambahkan bahwa merupakan kesalahan otoritas penjara karena membiarkan para tahanan keluar dari sel mereka.

Ia memperingatkan mereka yang masih bebas untuk menyerahkan diri, atau menghadapi tuduhan serius karena melarikan diri. "Dakwaan kejahatan kecil akan menjadi kasus besar seperti terorisme," kata Shah.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |