Hasan Nasbi Usul Pembuat Meme Prabowo-Jokowi Dibina

17 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Hasan Nasbi menanggapi ihwal mahasiswa yang diduga mengunggah meme Presiden Prabowo Subianto berciuman dengan Jokowi. "Kami menyayangkan karena ruang ekspresi itu harus diisi dengan hal-hal yang bertanggung jawab. Bukan dengan hal-hal yang menjurus kepada mungkin penghinaan atau kebencian," katanya, pada Sabtu, 10 Mei 2025.

Hasan Nasbi menyarankan agar mahasiswa itu dibina bukan dihukum. Apalagi, hal itu berkaitan dengan penyampaian pendapat. "Mungkin nanti bisa diberi pemahaman dan pembinaan supaya jadi lebih baik lagi, tapi bukan dihukum begitu. Karena ya ini kan dalam konteks demokrasi," ucapnya. Pernyataan Hasan Nasbi ini menjadi salah satu komentar terbaru dia menanggapi isu sejak ia batal mundur dari posisinya sebagai PCO.

Tentang Hasan Nasbi

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Hasan Nasbi memastikan tidak jadi mundur dari jabatannya. Namun, sepekan lebih sejak pernyataan tersebut, ia diminta langsung oleh Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya untuk tetap melanjutkan tugas sebagai kepala PCO. "Pada momen itu saya diperintahkan untuk meneruskan tugas memimpin kantor PCO," kata Hasan di Gedung Kwartir Nasional, Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat, Selasa, 6 Mei 2025.

Sebelumnya, Hasan Nasbi mengirimkan permohonan pengunduran lewat surat bernomor SR-01/KPCO/04/2025 tertanggal 21 April 2025 Kepada Presiden Prabowo Subianto melalui Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Letnan Kolonel Teddy Indra Wijaya. Dalam video unggahan Total Politik, Hasan mengatakan mundur dari jabatannya oleh suatu hal yang tak bisa lagi ditangani. Namun ia tidak menjelaskan secara gamblang maksud ucapannya tersebut.

Faktor lain yang turut mendorong Hasan mempertimbangkan mundur berasal dari tekanan publik dan dinamika internal pemerintahan. Sebelum mengajukan pengunduran diri ia terus menerus menjadi sorotan akibat ucapannya menanggapi teror kiriman kepala babi ke kantor redaksi Tempo.

Urung Mundur

Permintaan dua pejabat tinggi istana dan kehadiran Prabowo dalam pertemuan membuat Hasan mengurungkan niatnya. Ia menyebut keputusannya untuk bertahan adalah bentuk loyalitasnya terhadap Prabowo. "Saya 'kan loyal sama Presiden. Jadi, tahu diri itu bukan sesuatu yang bertentangan dengan loyalitas 'kan. Begitu diperintahkan untuk melanjutkan, ya sudah saya sebagai bawahan beliau, sebagai anak bawahan beliau, ya patuh untuk melanjutkannya," kata Hasan.

Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Istana Kepresidenan pada Senin, 5 Mei 2025, menyampaikan bahwa kesalahan juru bicara masih bisa dimaklumi karena baru menjabat. "Ada mungkin juru bicara saya keseleo. Yang namanya manusia, dia baru menjabat. Benar enggak?" kata Prabowo.

Ketua DPR RI Puan Maharani mengatakan bahwa Prabowo memiliki hak prerogatif untuk memilih figur yang akan membantunya di Kabinet Merah Putih. Puan menyampaikan hal ini merespons polemik Hasan Nasbi yang batal mundur dari jabatan Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan. “Hal-hal yang berkaitan dengan kewenangan tersebut itu prerogatif presiden,” ucap Puan di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Rabu, 7 Mei 2025. “Jadi siapa yang akan membantu presiden itu prerogatif presiden.”

Tanggapan Mengenai Pembuat Meme

Soal mahasiswa ITB pembuat meme Prabowo-Jokowi, Hasan mengatakan bahwa Prabowo Subianto tidak melaporkan. Menurut dia, Prabowo juga tidak pernah melaporkan pihak yang diduga menyudutkan dirinya. "Justru (Prabowo) terus-menerus menyuarakan persatuan, menyuarakan saling merangkul supaya bangsa kita bisa bergerak maju ke depan," katanya.

Badan Reserse Kriminal (Bareskrim) Polri menahan mahasiswi ITB berinisial SSS karena diduga telah melanggar Pasal 45 ayat (1) jo Pasal 27 ayat (1) dan Pasal 51 ayat (1) Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE).  "Saat ini masih dalam proses penyidikan," kata Kepala Bagian Penerangan Umum Divisi Humas Mabes Polri Komisaris Besar Erdi A. Chaniago, Jumat, 9 Mei 2025.

Direktur Amnesty Internasional Indonesia Usman Hamid menilai penangkapan mahasiswa yang mengunggah meme Prabowo-Jokowi berciuman merupakan kriminalisasi kebebasan berekspresi. Usman menyebut penangkapan tersebut mencerminkan perilaku represif pemerintah dalam membungkam suara-suara kritis. "Kali ini dengan menggunakan argumen kesusilaan," ucapnya.

Francisca Christy Rosana, Rizki Dewi Ayu, Andi Adam Faturahman, Hendrik Yaputra, Melynda Dwi Puspita turut berkontribusi dalam artikel ini

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |