Identitas 12 Penumpang yang Tewas dalam Kecelakan Bus ALS di Padang

3 days ago 6

TEMPO.CO, Jakarta - Bus Antar Lintas Sumatera (ALS) mengalami kecelakan di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat (Sumber), Selasa, 6 Mei 2025. Bus ALS dengan tujuan Medan-Bekasi tersebut mengalami rem blong dan terguling saat melaju dari arah Bukittinggi menuju Kota Padang. Polisi masih mendalami penyebab kecelakaan ini.

12 Penumpang Tewas, Belasan Luka-Luka

Kecelakaan ini menyebabkan 12 penumpang tewas. Mereka adalah Rema Andini Pane (1,5 tahun), Naufal Rehan Pane (6), Riski Agustini Lubis (32), Melaiki Sinaga (74), Karmina Gultam (74), dan Sarudin Nainggolan (74). Berikutnya Desrita Nainggolan (50), Sri Rejeki (38), Romaida Sitanggang (74), Etrick Gustaf Wenas (26), Aryudi (38), dan Atas Silaen (30).

Pengidentifikasian korban ini dilakukan oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) dari pihak kepolisian. Terjepitnya tubuh penumpang oleh badan bus menjadi penyebab kematian para penumpang. Sementara itu, tujuh belas pria dan enam perempuan mengalami luka-luka dan sudah dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Padang Panjang. Sopir dan kernet selamat dan termasuk sebagai korban luka-luka.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Untuk sopir dan kernet selamat, tapi masih dalam perawatan,” kata Kepala Polisi Daerah Sumatera Barat, Irjen Pol Gatot Tri Suryanta.

PT Jasa Raharja Tanggung Biaya Pengobatan dan Santunan 

PT Jasa Raharja menyatakan akan menjamin seluruh biaya pengobatan dan memberikan santunan kepada keluarga korban yang meninggal dunia. "Korban luka-luka kami sudah jaminkan biaya perawatannya di seluruh rumah sakit tempat korban dirawat, di RSUD dan RS Yarsi Padang Panjang, maupun korban yang dirujuk ke RS. M. Djamil Padang,” kata Kepala Kantor Wilayah PT Jasa Raharja Sumbar Teguh Afrianto seperti dikutip dari Antara, Rabu, 7 Mei 2025.

Selain itu, kata dia, Jasa Raharja akan memberikan santunan sebesar Rp 50 juta kepada ahli waris korban yang meninggal dunia. Untuk biaya pengobatan sendiri, Rp 20 juta sudah dijadikan jaminan santunan untuk biaya perawatan korban luka-luka.

Gubernur Sumbar Perintahkan Pengawasan Ketat

Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah menyampaikan belasungkawa kepada seluruh korban. Ia mengatakan seluruh penyedia jasa transportasi umum untuk lebih memperhatikan aspek keselamatan kendaraan sebelum beroperasi di jalan raya. Bahkan, ia sudah meminta koordinasi dengan semua pihak terkait untuk melakukan penanganan kepada seluruh korban agar kecelakaan ini tidak terjadi lagi.

"Kami dari pemerintah sudah memerintahkan Dinas Perhubungan Sumbar berkoordinasi dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Sumbar untuk mengoptimalkan pengawasan atas kelaikan armada kendaraan umum baik Angkutan Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun Angkutan Kota Antar Provinsi (AKAP)," kata Mahyeldi dikutip dari Antara, Selasa, 6 Mei 2025.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |