Kenapa Covid-19 Merebak Lagi Di Thailand Hingga Singapura?

6 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta -Beberapa negara Asia Tenggara seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand melaporkan adanya lonjakan kasus infeksi Covid-19 dalam beberapa pekan terakhir. Bahkan sebelumnya, Hong Kong juga sempat mencatatkan peningkatan tajam jumlah pasien Covid-19.

Pada 13 Mei 2025, otoritas Singapura mengumumkan jumlah kasus Covid-19 meningkat menjadi 14.200 kasus dalam rentang 27 April hingga 3 Mei 2025. Jumlah ini naik drastis dari pekan sebelumnya yang mencatat 11.000 kasus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Situasi serupa juga terjadi di Hong Kong. Kepala Cabang Penyakit Menular dari Pusat Perlindungan Kesehatan Hong Kong, Albert Au menyebut persentase sampel pernapasan yang positif terhadap Covid-19 telah mencapai titik tertinggi dalam satu tahun terakhir.

Bahkan dalam satu pekan, jumlah pasien Covid-19 dengan gejala berat mencapai 31 orang.

Mengutip situs Channel News Asia, mayoritas kasus Covid-19 yang terjadi adalah varian LF.7 dan NB. 1.8 yang merupakan turunan dari JN.1. Varian JN.1 merupakan varian virus yang dipakai untuk vaksin Covid-19.

Chua Guan Kiat dari Chua Medical Clinic mengungkapkan, banyak pasiennya terkejut ketika dinyatakan positif Covid-19. “Mereka mengira pandemi telah berakhir,” ujarnya.

Penyebab Covid-19 Merebak Lagi 

The Gulf News melaporkan, penyebab melonjaknya kasus Covid-19 dipicu oleh berkurangnya kekebalan tubuh dan berkurangnya tingkat vaksinasi ulang, terutama di antara populasi yang rentan. Otoritas Kesehatan Singapura pun menyebut, peningkatan kasus bukan disebabkan oleh varian baru yang lebih ganas atau lebih menular. 

Menurut Lim Kim Show dari Life Family Clinic di Singapura, sebagian besar pasien yang dirawat karena Covid-19 belum mendapatkan vaksin booster dalam dua tahun terakhir. Selain itu, berkurangnya kewaspadaan masyarakat terhadap protokol kesehatan turut memperparah penyebaran virus.

Langkah Pencegahan dan Vaksinasi Booster

Kementerian Kesehatan Singapura bersama Badan Penyakit Menular kembali menganjurkan vaksinasi tambahan bagi kelompok rentan. Mereka menyarankan agar lansia di atas 60 tahun, penghuni panti jompo, petugas medis, serta keluarga yang tinggal bersama kelompok berisiko untuk mendapatkan booster setidaknya satu tahun setelah suntikan terakhir.

Masyarakat umum juga diimbau untuk tetap melakukan tindakan pencegahan, yaitu memakai masker saat sakit atau di tempat ramai, mencuci tangan secara rutin, dan membatasi interaksi sosial jika tidak sehat.

Dewi Rina Cahyani, Myesha Fatina Rachman, Ida Rosdalina turut berkontribusi dalam penulisan artikel ini.

Pilihan Editor: Mengenal Subvarian Baru yang Picu Gelombang Covid-19 di Asia

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |