TEMPO.CO, Jakarta - Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK menjadwalkan pemeriksaan terhadap Johanes Widjonarko sebagai Pelaksana Tugas Kepala SKK Migas, Agustus 2013 hingga November 2014. Juru bicara KPK, Budi Prasetyo, mengatakan bahwa pemeriksaan ini ihwal kasus dugaan korupsi pengadaan Liquefied Natural Gas (LNG) atau gas alam cair di PT Pertamina (Persero) tahun 2011–2021.
"KPK menjadwalkan pemeriksaan saksi dugaan TPK terkait pengadaan Liquefied Natural Gas (LNG)," kata dia dalam keterangan resmi pada Selasa, 3 Juni 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Budi mengatakan pemeriksaan saksi terakit kasus korupsi LNG Pertamina ini dilakukan di Kantor Perwakilan Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dalam kasus korupsi di Pertamina ini, mantan Direktur Utama PT Pertamina, Galaila Karen Kardinah atau Karen Agustiawan, telah divonis bersalah karena meneken perjanjian kerja sama dengan korporasi asal Amerika Serikat, Corpus Christi Liquefaction (CCL) LLC. Kerja sama itu menyebabkan kerugian negara mencapai US\$113,8 juta.
Hakim Pengadilan Negeri Tindak Pidana Korupsi memvonis Karen Agustiawan dengan hukuman 9 tahun penjara dan denda Rp500 juta dalam perkara korupsi pengadaan LNG. “Menjatuhkan pidana kepada terdakwa, oleh karena itu dengan pidana penjara selama 9 tahun dan denda sebesar Rp500 juta dengan ketentuan apabila denda tersebut tidak dibayar diganti dengan pidana kurungan selama 3 bulan,” ujar Hakim Maryono di PN Tipikor, Jakarta Pusat, Senin, 24 Juni 2024.
Pada Juli 2024, KPK menetapkan dua tersangka baru dalam dugaan tindak pidana korupsi pengadaan LNG di PT Pertamina (Persero) tahun anggaran 2011–2021. Penetapan tersangka ini diperoleh dari hasil pengembangan penyidikan. "Dua tersangka penyelenggara negara dengan inisial HK dan YA," kata juru bicara KPK, Tessa Mahardhika, di Gedung Merah KPK, Jakarta Selatan pada Selasa, 2 Juli 2024.
