Menengok BCG, Senjata Lawas nan Tangguh Sebagai Vaksin TBC

19 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Bacille Calmette-Guerin (BCG) merupakan vaksin TBC atau tuberkulosis yang telah berusia lebih dari satu abad, namun tetap menjadi andalan dalam memerangi TBC di berbagai negara.

Dikutip dari News Medical and Life Sciences setiap tahunnya lebih dari 100 juta bayi baru lahir diimunisasi menggunakan vaksin ini, terutama pada negara-negara dengan kasus TBC endemik tinggi. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

BCG adalah vaksin "jadul" yang terbuat dari kuman hidup yang sudah dilemahkan. Meski begitu, vaksin hidup seperti BCG ternyata bekerja dengan cara yang berbeda pada sistem kekebalan tubuh di awal kehidupan. Dilansir dari News Medical and Life Sciences, peneliti Program Vaksin Presisi di Boston Children's Hospital temukan BCG memberikan peran luas terhadap berbagai infeksi dan virus. "Semakin banyak penelitian menunjukkan bahwa vaksin BCG melindungi terhadap infeksi yang tidak terkait," kata direktur Program Vaksin Presisi Ofer Levy.

Siapa yang harus menerima vaksin BCG

Vaksin BCG dianjurkan untuk orang yang belum terjangkit penyakit TBC tetapi memiliki risiko tinggi terkena penyakit tersebut. Dikutip dari WebMD, orang yang tergolong berisiko tinggi tersebut termasuk petugas medis  dan anak-anak yang tinggal bersama atau menghabiskan banyak waktu dengan pasien TBC.

Saat ini, vaksin BCG direkomendasikan untuk tiga kelompok utama. Pertama, bayi yang lahir di daerah dengan tingkat TBC tinggi dan bayi yang memiliki orang tua yang berasal dari daerah dengan tingkat TBC tinggi. Kedua, anak-anak di bawah usia 16 tahun yang memiliki orang tua yang lahir di daerah dengan tingkat TBC tinggi, serta anak-anak di bawah usia 16 tahun yang telah melakukan kontak dekat dengan seseorang yang terinfeksi tuberkulosis atau telah tinggal minimal tiga bulan di daerah dengan tingkat tuberkulosis yang tinggi. Terakhir, kelompok yang memiliki pekerjaan berisiko tinggi, seperti petugas kesehatan, staf panti jompo, dan petugas laboratorium.

Efek Samping Vaksin BCG

Dilansir dari WebMD vaksin TBC ini diketahui dapat menimbulkan beberapa efek samping ringan, seperti nyeri pada lokasi suntikan, demam, dan pembengkakan kelenjar getah bening. Dalam kasus yang jarang, pasien dapat mengalami gejala seperti pusing, telinga berdenging, atau perubahan penglihatan. Bekas suntikan BCG biasanya berbentuk benjolan kecil merah yang akan berkerak dan rontok dalam 6–10 minggu, meninggalkan bekas luka datar yang khas.

Pencegahan Penularan Infeksi TBC

TBC merupakan jensi infeksi yang gampang menular, salah satunya jenis tuberkulosis paru infeksi yang mudah menyebar melalui percakapan, batuk, atau bersin. Selain mendapatkan vaksin BCG, berikut beberapa cara yang dapat dilakukan untuk melindungi diri dari paparan tuberkulosis:

  1. Lakukan isolasi diri dan tes kesehatan setelah kontak dengan penderita tuberkulosis aktif.
  2. Tutup mulut dan hidung saat batuk atau bersin untuk mencegah penyebaran kuman.
  3. Pastikan pembuangan tisu dilakukan dengan benar, misalnya dengan membakar atau membuangnya dalam kantong plastik tertutup.
  4. Hindari berbagi tempat tidur dan kamar dengan orang yang terinfeksi untuk meminimalkan risiko penularan.
  5. Segera mendapatkan pengobatan jika terdeteksi infeksi TBC laten untuk mencegah perkembangan lebih lanjut.

Sharisya Kusuma Rahmanda berkontribusi dalam artikel ini.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |