Netanyahu Klaim Israel Bunuh Pemimpin Hamas Mohammed Sinwar

1 day ago 5

TEMPO.CO, Jakarta - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu pada Rabu 28 Mei 2025 mengklaim bahwa tentaranya telah menewaskan pemimpin senior Hamas Mohammed Sinwar.

Seperti dilansir Arab News, ia tampaknya mengonfirmasi kematian Mohammed dalam serangan udara baru-baru ini di Jalur Gaza. Ia merupakan salah satu orang yang paling dicari Israel dan adik dari pemimpin kelompok Hamas yang juga dibunuh, Yahya Sinwar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berbicara di hadapan Parlemen Israel atau Knesset, Netanyahu memasukkan Sinwar dalam daftar pemimpin Hamas yang tewas dalam serangan Israel.

“Kami mengubah wajah Timur Tengah, kami mengusir teroris dari wilayah kami, kami memasuki Jalur Gaza dengan kekuatan, kami melenyapkan puluhan ribu teroris. Kami menyingkirkan Mohammed Deif, (Ismail) Haniyeh, Yahya Sinwar dan Mohammed Sinwar."

Netanyahu menyampaikan pengumuman tersebut dalam pidatonya di Knesset saat negara itu memperingati 600 hari serangan Hamas pada 7 Oktober 2023.

Seperti dilansir CNN, Pasukan Pendudukan Israel (IDF) melancarkan serangan besar-besaran terhadap Rumah Sakit Eropa di Khan Younis pada 13 Mei — sehari setelah Hamas membebaskan tentara Israel-Amerika Edan Alexander.

Saat itu, IDF mengatakan telah menyerang "teroris Hamas di pusat komando dan kendali" di infrastruktur bawah tanah di rumah sakit tersebut. Seorang pejabat senior Israel dan dua sumber yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada CNN saat itu bahwa serangan tersebut menargetkan Mohammed Sinwar.

Serangan tersebut menewaskan beberapa lusin warga Palestina dan melukai puluhan lainnya, kata kementerian kesehatan Palestina di Gaza.

Hamas telah menolak klaim tentang kematian Mohammed Sinwar saat itu, dengan mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa hanya Hamas yang "berwenang untuk mengonfirmasi atau menyangkal apa yang dipublikasikan."

Mohammed adalah saudara laki-laki Yahya Sinwar, pemimpin Hamas dan salah satu dalang serangan 7 Oktober 2023, yang tewas oleh pasukan Israel tahun lalu.

Mohammad Sinwar diangkat ke jajaran teratas kelompok militan Palestina tahun lalu setelah Israel membunuh saudaranya, Yahya, dalam pertempuran selama perang yang sedang berlangsung di Gaza.

Kematian Mohammed Sinwar akan membuat Hamas kehilangan komandan yang cakap dan bertekad. Namun, banyak analis mengatakan hal itu tidak akan membuat akhir konflik semakin dekat.

Hal itu bahkan dapat mempersulit negosiasi dengan Israel jika pemimpin baru tidak muncul dan mediator Hamas dibiarkan tanpa lawan bicara Hamas di Gaza.

Pejabat Israel menganggap Mohammed Sinwar sama kerasnya dengan saudaranya, Yahya, tetapi jauh lebih berpengalaman secara militer. Menurut IDF, pria kelahiran 1975 itu memimpin Brigade Khan Younis hingga 2016.

Sejak dimulainya perang, ia sebagian besar tetap bersembunyi, bersama dengan banyak pemimpin senior Hamas di Gaza. Pada Desember 2023, IDF merilis video yang diklaim sebagai Mohammed Sinwar yang sedang mengemudi melalui sebuah terowongan di Gaza.

Pada Februari 2024, IDF mengatakan telah menemukan kantornya di Khan Younis bagian barat.

Netanyahu telah bersumpah untuk melanjutkan perang sampai Israel menghancurkan kapasitas militer dan kemampuan Hamas untuk memerintah. Untuk itu, Israel telah mengejar para pemimpin tinggi Hamas di Gaza, dan Sinwar adalah target terbaru.

Pada saat terbunuh, Mohammed Sinwar telah mengumpulkan 30 tahun pengalaman militer.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |