Pendaki Minta Diselematkan setelah Salah Kostum Naik Gunung di Jepang

4 hours ago 1

Pakaian keduanya tidak bisa memberikan perlindungan terhadap cuaca dingin saat mendaki gunung di Jepang.

18 Mei 2025 | 13.28 WIB

Pendaki Minta Diselematkan setelah Salah Kostum Naik Gunung di Jepang

TEMPO.CO, Jakarta - Mendaki gunung sering kali dianggap remeh oleh wisatawan, seperti pasangan dari Inggris yang mendaki Gunung Yotei di Jepang. Pasangan berusia 30 dan 29 tahun itu mendaki pada 13 Mei. Saat itu sebagian wilayan Jepang memasuki akhir musim semi dengan suhu udara cukup sejuk. Tapi Gunung Yotei berbeda karena masih memiliki salju di atasnya sehingga udaranya terasa sangat dingin.

Pada pukul 18.10, pendaki laki-laki terpaksa menghubungi nomor darurat 110 Jepang karena mengaku tidak bisa berjalan lagi. Ia mengatakan bahwa mereka telah berjalan di jalur setapak tetapi sekarang tidak dapat bergerak karena suhu dingin di gunung. Mereka tak sanggup lagi mencapai pondok gunung atau bangunan tempat berteduh lainnya dengan tenaga sendiri.

Pakaian Tidak Memadai

Kedua pendaki itu sudah mencapai ketinggian sekitar 1.750 meter, sekitar 90 persen dari perjalanan menuju puncak. Ketika helokopter datang, tim penyelamat terkejut melihat keduanya yang salah kostum. Si laki-laki memakai celana pendek dan kaus lengan panjang. Si perempuan memang memakai celana panjang, tetapi bajunya lengan pendek. Jadi pakaian keduanya tidak bisa memberikan perlindungan terhadap cuaca dingin. 

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Perlu diketahui bahwa pada hari kejadian, kota Kucthan memiliki suhu tertinggi di siang hari sebesar 20,5 derajat Celsius. Jadi, pengunjung tidak akan menyangka bahwa mereka akan butuh baju dingin. Namun, di malam hari, suhunya mencapai 5,8 derajat Celsius. Suhu di atas gunung jelas akan lebih dingin.

Pasangan itu dibawa ke rumah sakit untuk diperiksa lebih lanjut. Untungnya, baik pria maupun wanita itu tidak mengalami cedera atau efek kesehatan buruk lainnya dari pengalaman itu. 

Penyelamatan Pendaki

Akhir-akhir ini Jepang sering melakukan penyelamatan darurat terhadap wisatawan yang mendaki gunung di luar musim resmi pendakian. Pasangan dari Inggris ini menjadi yang ketiga dalam satu bulan.

Belum lama ini, seorang pria berusia 27 tahun yang harus diselamatkan dua kali dari lereng Gunung Fuji dalam lima hari. Pertama, ia diselamatkan dengan helikopter. Lalu, beberapa hari kemudian ia diselamatkan lagi setelah ia kembali ke gunung itu sendirian untuk mencari telepon pintarnya, yang terjatuh saat pendakian sebelumnya. Karena kecerobohan turis ini, Wali Kota Fujinomiya Hidetada Sudo, sampai mengusulkan agar mereka yang minta diselamatkan saat mendaki di luar musim pendakian membayar sendiri biaya penyelamatannya. 

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |