CANTIKA.COM, Jakarta - Gelaran hari ketiga BTN Indonesia Fashion Week 2025 ditutup dengan gelar busana bertajuk Megakultura Jakarta, pada Jumat, 30 Mei 2025 di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta Pusat.
Sebanyak delapan desainer, di antaranya Raga Bicara, ADITH, Rizkya Batik Official, Dana, Fuguku, Bellahasura, Kebaya Kembang, dan Batik Marunda, menampilkan busana terbaiknya merespon sentuh silang budaya di Jakarta sesuai dengan tema utama ‘Ronakultura Jakarta’.
Gelar busana Megakultura Jakarta, menurut Ketua Umum Asosiasi Perancang dan Pengusaha Mode Indonesia (APPMI) dan Presiden Indonesia Fashion Week (IFW) Poppy Dharsono, merupakan respon dari ke delapan desainer terhadap ragam kultur nan bersentuhan di Jakarta kemudian membentuk identitas khas.
“Jakarta sebagai melting pot merupakan tempat pertemuan beragam budaya dari Eropa, Tiongkok, Melayu, Arab, dan masih banyak lagi sehingga membentuk identitas khas sehingga lebih ekspresif, dinamis, dan megah,” kata Poppy Dharsono.
Desainer Adith tampil di Megakultura Jakarta Show pada acara BTN Indonesia Fashion Week 2025 di JCC, Senayan, Jakarta Pusat/ Foto: Cantika/Najwa Azzahra
Dari Keberagaman Menuju Tren Mode
Poppy menjelaskan bahwa dalam acara Indonesia Fashion Week 2025, yang bertema Ronakultura, visualisasi budaya dihadirkan dalam berbagai bentuk. Semua ini menjadi simbol dari harmoni dan keberagaman yang telah terbangun selama ratusan tahun. Melalui keberagaman itu pula, lahir sebuah kultur baru yang siap menjadi inspirasi tren fashion masa kini.
Poppy menekankan bahwa para desainer muda memegang peran penting dalam meneruskan semangat ini. Mereka diharapkan mampu mengolah “warna-warna budaya” menjadi karya yang modern, relevan, dan menarik bagi publik urban Jakarta.
Desainer Adith tampil di Megakultura Jakarta Show pada acara BTN Indonesia Fashion Week 2025 di JCC, Senayan, Jakarta Pusat/ Foto: Cantika/Najwa Azzahra
Masa Depan Fashion: Berkelanjutan dan Bertanggung Jawab
Dalam pesannya pada press conference Megakultura Show, Poppy juga mengajak generasi muda untuk lebih peduli terhadap dampak industri fashion terhadap lingkungan. Ia menyoroti fenomena fashion sekali pakai dan material sintetis yang berakhir mencemari laut dan alam.
Poppy mengimbau agar para desainer mulai kembali pada sustainable fashion, fashion yang tidak hanya estetis, tetapi juga ramah lingkungan dan berdaya guna jangka panjang. Ini menjadi tantangan sekaligus peluang bagi para pelaku industri kreatif untuk menciptakan masa depan fesyen yang mendukung keberlanjutan planet.
Ketua APPMI, Poppy Dharsono hadir di press conference Megakultura Jakarta Show di Creative Stage, JCC, Senayan, Jakarta Pusat pada Jumat, 30 Mei 2025 dalam rangkaian Indonesia Fashion Week 2025/ Foto: Cantika/Najwa Azzahra
“Kita harus mulai berpikir membuat sesuatu yang natural, yang sustainable, yang tidak merusak planet kita,” ujar Poppy, seraya menutup pesannya dengan harapan bahwa Jakarta akan terus berkembang sebagai kota megapolitan dengan budaya dan gaya hidup yang bertanggung jawab.
Selama lebih dari satu jam, kedelapan desainer secara bergantian menyajikan karya busana terbaiknya di hadapan para fashion enthusiast.
Pilihan Editor: Tya Ariestya Hadir Dukung Paula Verhoeven di Panggung Indonesia Fashion Week 2025
NAJWA AZZAHRA
Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika
