Prabowo Ratas dengan Menteri Ekonomi, Apa yang Dibahas?

3 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Prabowo Subianto melakukan rapat terbatas dengan sejumlah menteri bidang ekonomi di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis, 22 Mei 2025. Rapat itu akan membahas rencana kerja sama baterai kendaraan listrik dengan Huayou, perusahaan asal Tiongkok.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia mengatakan, rencana melakukan kerja sama dengan Huayaou setelah pemutusan hubungan kerja dengan konsorsium asal Korea Selatan yang dipimpin oleh LG.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Sejak awal kami sudah memutuskan hubungan dengan LG dan akan dilakukan kerja sama kepada Huayou. Jadi ini partner baru dan sudah selesai sih," kata Bahlil di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Kamis, 22 Mei 2025.

Bahlil mengatakan, pemerintah Indonesia telah melakukan investasi sebesar US$ 9,8 miliar (Rp 142 triliun) dalam industri baterai mobil listrik di Indonesia. Pemerintah sebelumnya sudah melalukan investasi sebesar US$ 1,2 miliar dengan LG pada tahap pertama. Dengan adanya perubahan kerja sama itu, sekitar US$ 8 miliar akan diambil alih dari LG ke Huayou.

"Ini yang akan kita selesaikan hari ini. Tapi secara prinsip surat pemutusan dengan LG sudah kami kirim. Kebetulan saya yang tandatangan suratnya," kata dia.

Selain Bahlil, tampak hadir juga Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza.

Konsorsium Korea Selatan yang dikomandoi LG mengumumkan untuk membatalkan proyek rantai pasokan baterai kendaraan listrik di Indonesia pada Jumat, 18 April 2025. Proyek itu bernilai 11 triliun won atau US$ 7,7 miliar (sekitar Rp 129 triliun, dengan asumsi kurs Rp 16.841 per dolar AS).

Adapun proyek rantai pasokan baterai kendaraan listrik di Indonesia yang dipimpin LG itu rencananya mencakup seluruh proses mulai dari pengadaan bahan baku hingga pembuatan prekursor, bahan katoda, dan produksi sel baterai. Indonesia diketahui sebagai negara produsen nikel terbesar di dunia, yaitu bahan baku utama baterai kendaraan listrik.

Seorang petinggi dari LG Energy Solution mengatakan keputusan untuk menarik proyek dilakukan setelah berkonsultasi dengan pemerintah Indonesia. Dia menyebut kesepakatan pembatalan dipilih lantaran adanya pergeseran dalam lanskap industri, terutama dengan apa yang disebut sebagai “jurang kendaraan listrik”, yang merujuk pada perlambatan sementara dalam permintaan global. 

“Mempertimbangkan kondisi pasar dan lingkungan investasi, kami telah memutuskan untuk ke luar dari proyek,” kata pejabat LG Energy Solution. 

Melynda Dwi Puspita berkontribusi dalam tulisan ini 
Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |