TEMPO.CO, Jakarta - Israel menargetkan banyak rumah sakit di Gaza termasuk RS Indonesia. Dalam serangan terbarunya, pesawat tak berawak atau drone Israel menghantam Rumah Sakit Indonesia di Gaza utara. Selain itu pasukan Israel melancarkan serangan darat di utara dan selatan Gaza.
Pejabat kesehatan mengatakan pada Minggu malam bahwa pertempuran di sekitar Rumah Sakit Indonesia di Gaza dan pengepungan militer Israel memaksa rumah sakit tersebut ditutup. RS Indonesia merupakan fasilitas medis utama di utara setelah serangan udara Israel tahun lalu juga memaksa rumah sakit Kamal Adwan dan Beit Hanoon berhenti menyediakan layanan kesehatan.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
"Ada serangan langsung ke rumah sakit, termasuk unit perawatan intensif," kata Direktur Rumah Sakit Indonesia, Dr. Marwan al-Sultan, dalam pernyataan tertulis yang dilansir dari Al Jazeera.
Israel telah berulang kali menyerang rumah sakit selama perang 19 bulan di Gaza. Kelompok hak asasi manusia dan pakar yang didukung PBB menuduh Israel secara sistematis menghancurkan sistem perawatan kesehatan Gaza.
Dalam pernyataan yang dibagikan pada Senin, 19 Mei 2025, Kementerian Kesehatan Gaza mengatakan rumah sakit tersebut menjadi tidak dapat diakses. Korban luka pun akhirnya tidak bisa memperoleh perawatan. “Kepanikan dan kebingungan di antara pasien, korban luka, dan staf medis menghambat penyediaan perawatan kesehatan darurat,” kata Kementerian Kesehatan.
Dua pasien dilaporkan terluka saat mencoba melarikan diri dari fasilitas tersebut.
Beberapa hari sebelumnya, Rumah Sakit Eropa di Gaza juga tidak dapat beroperasi lagi karena serangan Israel. “Kami menghimbau semua pihak berwenang terkait untuk segera melakukan intervensi guna memberikan perlindungan bagi staf medis, pasien, dan korban luka di dalam rumah sakit,” kata pernyataan itu yang dilansir dari Al Arabiya.
Pilihan editor: Top 3 Dunia: Kerja Sama Indonesia-Serbia hingga Bantuan Masuk Gaza
