Segini Harga Produk Pengolahan Sampah di RDF Rorotan

5 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Kepala Unit Pengelolaan Sampah Terpadu (UPST) Dinas Lingkungan Hidup Jakarta Agung Pujo Winarko mengatakan hasil pengolahan sampah di fasilitas Refuse Derived Fuel atau RDF Rorotan, Jakarta Utara, bisa dijual dengan harga tinggi. Olahan RDF ini dapat dipakai sebagai bahan bakar mesin industri, misalnya untuk mesin boiler atau ketel uap.

“Penjualan RDF (Rorotan) sebanyak 875 ton per hari dengan range harganya antara US$ 24-44 per ton,” ujarnya saat ditemui awak media di RDF Rorotan pada Senin, 19 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Menurut Agung, harga itu bisa ditingkatkan sesuai kualitas hasil RDF. Kandungan air di bawah 20 persen dalam RDF juga akan mempengaruhi harga jual. Fasilitas di Rorotan bisa menghasilkan 3.400 kalori per kilogram.

Agung menuturkan produk RDF bisa menjadi bahan bakar pengganti batu bara, karena kalorinya nyaris serupa. Unilever, produsen produk kebutuhan rumah tangga, sudah menjadi pembeli produk RDF Bantargebang, melalui kontrak kerjasama. Produk RDF Bantargebang rata-rata bisa terjual hingga US$ 31 per ton.

Meski produknya mulai dipromosikan, operasional RDF Rorotan masih berhenti setelah proses commissioning pada Maret 2025. Masyarakat di sekitar fasilitas tersebut sempat memprotes bau busuk sampah yang menyengat. Mereka bahkan berdemonstrasi di depan kompleks RDF Rorotan.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol Nurofiq meminta operasional RDF Rorotan dimulai kembali selambatnya pada Juni 2025. Permintaan ini lebih dini dibanding rencana awal Dinas Lingkungan Hidup Jakarta yang ingin membuka kembali fasilitas tersebut pada September mendatang.

Menurut Hanif, teknologi pengolahan sampah RDF Rorotan sudah mumpuni. Manajemen hanya perlu mengatasi bau sampah yang menyengat. “Segera tentukan teknologi yang teruji untuk mengatasi masalah bau tadi,” ucapnya.

Hanif menyarankan pemilahan sampah baru yang masuk ke RDF. Pemisahan sampah anorganik dan organik diharapkan bisa mengurangi bau busuk ketika ditumpuk di bunker.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |