Top 3 Dunia: Bos Raksasa Teknologi CIna Divonis Mati

2 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Top 3 dunia kemarin berisi tentang pebisnis Cina yang merupakan mantan bos Tshinghua Unigroup terlibat dalam skandal korupsi. Pria bernama Zhao Weiguo itu telah diselidiki otoritas Cina sejak 2022 dan terbukti bersalah.

Berita lainnya adalah Bekas Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan keluar dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP) dan Trump akan telepon Putin serta Zelensky bahas soal perang Rusia Ukraina. Berikut selengkapnya: 

1. Pebisnis Cina Mantan Bos Tsinghua Unigroup Dijatuhi Hukuman Mati 

Zhao Weiguo mendapat sorotan setelah pemerintah Cina menjatuhkan vonis hukuman mati kepadanya. Mantan bos Tsinghua Unigroup tersebut terbukti bersalah dalam kasus korupsi dalam perusahaan yang dipimpinnya. Dikutip dari Channel News Asia, Weiguo mulai diselidiki oleh otoritas Cina pada 2022.

Pada 2023, ia didakwa atas tindak pidana korupsi. Pada Rabu, 14 Mei 2025, pengadilan menyatakan Zhao Weiguo  bersalah atas penggelapan dalam skala besar, pencarian keuntungan secara ilegal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pengadilan menjatuhkan hukuman mati dengan masa penangguhan dua tahun kepada Zhao. Ia juga dijatuhi hukuman pencabutan hak politik seumur hidup serta penyitaan seluruh aset pribadinya. Di Cina, vonis hukuman mati dalam kasus korupsi seperti ini umumnya dapat dikurangi menjadi hukuman penjara seumur hidup setelah masa penangguhan.

Dikutip dari situs web Tsinghua Holding, Zhao Weiguo dikenal sebagai salah satu tokoh pebisnis Cina yang berorientasi dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi. Ia meraih gelar sarjana dan magister dari Departemen Teknik Elektronika di Universitas Tsinghua, salah satu institusi pendidikan tinggi paling prestisius di Cina. 

Zhao memulai kariernya di Tsinghua Unigroup pada 1996, dengan menjabat sebagai wakil manajer umum di departemen teknik otomasi. Setahun kemudian, ia diangkat menjadi manajer umum di Tongfang Electronic Science and Technology Co. Ltd. Kariernya hingga 2004 ia mendirikan Jiankun Group,perusahaan investasi yang bergerak di berbagai sektor seperti teknologi informasi, gas alam, dan properti. 

Simak di sini selengkapnya. 

2. Yoon Suk Yeol Keluar dari Partai Kekuatan Rakyat

 
Bekas Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol mengumumkan keluar dari Partai Kekuatan Rakyat (PPP). "Saya meninggalkan Partai Kekuatan Rakyat hari ini. Meskipun saya meninggalkan partai, saya akan terus mengabdi perjuangan membela kebebasan dan kedaulatan nasional," tulis Yoon pada Jumat, 17 Mei 2025 dalam posting Facebook yang dikutip CosunMinggu, 18 Mei 2025.

Yoon Suk Yeol mengingatkan bahwa negara itu menghadapi persimpangan jalan yang kritis. “Korea Selatan berada di persimpangan yang menentukan. Akankah demokrasi liberal bertahan atau runtuh? Keputusan saya untuk meninggalkan partai adalah bagian dari tanggung jawab saya untuk menjaga Republik Korea,” katanya.

Dikutip dari Anadolu, pada Kamis, 16 Mei 2025, PPP mendesak Yoon untuk meninggalkan partai. Alasannya partai tersebut ingin meningkatkan peluangnya dalam pemilihan presiden 3 Juni. Adapun PPP, masih tertinggal dari Partai Demokrat (DP). Pemimpin sementara PPP Kim Young Tae mengatakan Yoon Suk Yeol akan mengambil keputusan yang rasional. "Sebagai pemimpin sementara, saya dengan hormat merekomendasikan (Yeol) untuk meninggalkan partai," kata Kim Young Tae.

Desakan ini muncul setelah survei baru pada Kamis, 16 Mei 2025 mengonfirmasi bahwa kandidat oposisi Lee Jae Myung mempertahankan keunggulan telak atas kandidat berkuasa menjelang pemilihan presiden 3 Juni 2025. Lee kandidat DP mengungguli saingannya dari PPP Kim Moon Soo dengan dukungan 49 persen melawan Kim Moon Soo yang 27 persen, menurut Survei Barometer Nasional (NBS). Lee Jun Seok kandidat dari Partai Reformasi Baru berada di posisi buncit 7 persen.

Baca di sini selengkapnya. 

3. Trump Akan Telepon Putin dan Zelensky Bahas Soal Perang

Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengatakan akan menelepon mitranya dari Rusia, Vladimir Putin, dan pemimpin Ukraina Volodymyr Zelensky untuk mengakhiri perang Ukraina. "Mudah-mudahan ini akan menjadi hari yang produktif, gencatan senjata akan terjadi, dan perang yang sangat kejam ini, perang yang seharusnya tidak pernah terjadi, akan berakhir," tulis Trump di situs jejaring sosialnya, Truth Social, pada hari Sabtu, dilansir dari Al Jazeera.

Pernyataan Trump muncul sehari setelah perundingan pertama Moskow-Kyiv dalam tiga tahun gagal menghasilkan kesepakatan gencatan senjata. Putin menolak undangan Zelensky untuk menghadiri perundingan hari Jumat, dan mengirim delegasi tingkat rendah sebagai gantinya. Zelensky mengatakan bahwa Putin tak serius untuk berdamai dengan Ukraina.

Setelah perundingan, yang menghasilkan kesepakatan pertukaran masing-masing 1.000 tahanan, Menteri Pertahanan Ukraina Rustem Umerov mengatakan langkah selanjutnya adalah pertemuan antara Zelensky dan Putin.

Juru Bicara Pemerintah Rusia Dmitry Peskov mengatakan persiapan percakapan telepon Presiden Vladimir Putin dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada 19 Mei sedang disiapkan. "Pembicaraan sedang dipersiapkan," kata Peskov kepada kantor berita TASS, Sabtu, 17 Mei 2025.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |