Transaksi Festival Sriwijaya Ditargetkan Capai Rp 5 Miliar

3 hours ago 2

TEMPO.CO, Palembang - Pagelaran Festival Sriwijaya ke-33 ditargetkan mampu mendulang transaski hingga Rp 5 miliar dalam tiga hari. Festival ini diadakan 16-18 Mei 2025, dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-79 Provinsi Sumatera Selatan.

Kepala Bidang Pemasaran Pariwisata Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Sumatera Selatan, Sido Santoso, mengatakan bahwa transaksi masyarakat di Festival Sriwijaya pada tahun lalu menembus angka Rp 3 miliar.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

"Tahun ini, selama Festival Sriwijaya berlangsung sampai akhir, kami menargetkan transaski sebanyak Rp 5 miliar. Karena kami tahu, masyarakat (Sumatera Selatan) haus hiburan," kata Sido saat ditemui di Monpera Palembang pada Jumat malam, 16 Mei 2025.

Melalui pantauan Tempo di lokasi, pada pembukaan event, pagelaran yang diadakan di Monumen Penderitaan Rakyat atau Monpera, terlihat ramai oleh pengunjung. Stand UMKM berjajar dengan banyak jajanan kuliner.

The Glory of Sriwijaya

Pagelaran yang masuk sebagai salah satu agenda tahunan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam Karisma Event Nusantara (KEN) itu mengusung tema The Glory of Sriwijaya. Festival ini menyajikan berbagai kegiatan menarik seperti Sendratasik, pameran UMKM, stan kuliner, penampilan band, hingga kompetisi fotografi dan videografi.

Asisten Deputi Event Daerah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Reza Pahlevi, menyampaikan bahwa Festival Sriwijaya bersama dua event lainnya di Sumsel—yaitu Lomba Bidar dan Festival Karangasem di Muara Enim—telah masuk dalam daftar KEN. Menurutnya, ketiga agenda ini merupakan langkah strategis untuk menarik minat wisatawan datang ke Sumsel.

“Event ini melibatkan banyak pihak, mulai dari seniman, pelaku UMKM, hingga pelaku pameran,” kata Reza.

Sementara itu, Gubernur Sumsel Herman Deru mengungkapkan bahwa Festival Sriwijaya merupakan momentum penting untuk mengingatkan bahwa Sumsel memiliki sejarah penting tentang Kerajaan Sriwijaya, serta keragaman seni dan budaya yang patut dilestarikan. Ia berharap, lebih banyak pelajar yang turut dilibatkan sebagai generasi penerus yang perlu dekat dengan kebudayaan daerah.

“Sumsel tidak hanya memiliki Festival Sriwijaya, tetapi ada juga event lain seperti Sriwijaya Dempo Run dan Sriwijaya Grand Fondo di Ranau yang saya harapkan bisa masuk juga ke kalender event nasional,” kata dia.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |