6 Fakta Olahraga Padel yang Tengah Digandrungi Anak Muda

4 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Padel merupakan olahraga raket yang tengah populer dan menarik minat berbagai kalangan, termasuk anak muda. Olahraga ini tergolong baru dan cara bermainnya mirip dengan gabungan antara tenis dan squash. Tidak seperti tenis yang bisa dimainkan secara tunggal, padel hanya dimainkan dalam format ganda atau oleh empat orang.

Sekilas permainan padel menggabungkan elemen tenis dan squash, keduanya menggunakan raket dan bola. Namun raket yang digunakan dalam padel berbeda karena tidak menggunakan senar, melainkan terbuat dari bahan padat seperti busa atau plastik kopolimer (ethylene vinyl acetate atau EVA).

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Padel dimainkan secara berpasangan di lapangan berukuran 10 x 20 meter, lebih kecil dibandingkan lapangan tenis. Permukaannya dilapisi karpet sintetis yang ditaburi pasir silika untuk mengatur pantulan bola. Di sekeliling lapangan terdapat dinding kaca yang memungkinkan bola memantul kembali, seperti dalam permainan squash, sehingga menciptakan variasi pukulan yang lebih dinamis.

Fakta-fakta Olahraga Padel

Dikutip dari Everything Padel, Total Padel, dan Red Bull, berikut sederet fakta tentang olahraga padel:

1. Ditemukan Secara Kebetulan

Padel ternyata lahir dari sebuah kebetulan. Semuanya dimulai pada 1962 di Puerto de Acapulco, Meksiko, oleh seorang pengusaha kaya, Enrique Corcuera. Awalnya, ia hanya membangun dinding di sekitar taman rumahnya agar bola tenis tidak melambung ke pekarangan tetangga. Dari modifikasi sederhana itulah, padel berkembang menjadi cabang olahraga tersendiri yang kini digemari banyak orang.

2. Olahraga dengan Perkembangan Tercepat di Dunia

Saat ini padel disebut sebagai olahraga dengan pertumbuhan tercepat di dunia. Di berbagai negara, peminatnya meningkat drastis. Di Swedia, misalnya, sebanyak 450 lapangan padel dibangun hanya dalam satu tahun pada 2020, dengan lebih dari satu juta pemesanan tercatat.

Tren serupa juga terlihat di negara-negara seperti Prancis, Belanda, Uni Emirat Arab, hingga Amerika Serikat. Banyak pihak memperkirakan bahwa Inggris akan segera menjadi pasar baru bagi olahraga ini—hanya tinggal menunggu waktu.

3. Raket Padel Pertama Dibuat dari Kayu

Pada awalnya, raket padel terbuat dari kayu. Hal ini disesuaikan dengan ukuran lapangan milik Enrique Corcuera yang relatif kecil, sehingga tidak dibutuhkan kekuatan besar untuk memukul bola. Salah satu hal yang membuat permainan ini menarik adalah keseruan saat bola memantul dari dinding dan tetap bisa dimainkan. Inilah yang kemudian menjadi ciri khas padel sekaligus awal mula berkembangnya olahraga ini.

4. Marbella, Tempat Lahirnya Lapangan Padel Pertama di Eropa

Setelah mencoba permainan padel di rumah Enrique Corcuera, teman Enrique, Alfonso dari Hohenlohe-Langenburg, langsung terpikat dan membangun dua lapangan padel pertama di Marbella Club Hotel, Spanyol, pada 1970. Lapangan ini menjadi yang pertama di Eropa dan menggunakan pagar di sisinya, bukan dinding seperti versi awal. Kemudian pada 1975, Julio Menditeguy, anggota klub asal Argentina, membawa olahraga ini ke negaranya dan memulai penyebaran padel di Amerika Selatan.

5. Hanya Dimainkan Secara Ganda

Padel secara umum dimainkan dalam format ganda, baik di tingkat amatir maupun profesional. Sejak turnamen resmi pertama pada 1970-an dan 1980-an, format ganda menjadi standar utama. Hal ini disebabkan ukuran lapangan yang relatif kecil dan tempo permainan yang cepat, sehingga permainan satu lawan satu menjadi kurang ideal, kecuali di lapangan khusus.

6. Teknik Servis yang Khas

Selain itu, padel memiliki ciri khas dalam teknik servis. Pemain harus melakukan servis dari bawah (underarm), memukul bola di bawah atau setinggi pinggang ke area diagonal lawan. Meski tampak sederhana, servis ini memberi pemain kendali penuh atas arah, kecepatan, dan putaran bola, serta berperan penting dalam menentukan respons lawan, termasuk kemungkinan menggunakan pantulan dinding kaca.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |