Aksi Turunkan UKT Berakhir Ricuh di Universitas Cenderawasih Papua

3 hours ago 2

TEMPO.CO, Jakarta - Aksi demonstrasi damai mahasiswa Universitas Cenderawasih di depan gapura kampus Uncen Baru, Waena, Jayapura, Papua Barat, Kamis pagi, 22 Mei 2025, berujung bentrok dengan aparat gabungan TNI dan Polri. Demo digelar untuk menuntut diturunkannya biaya uang kuliah tunggal atau UKT.

Kericuhan pecah sekitar pukul 10.20 WIT ketika aparat mulai membubarkan massa aksi dengan cara mendorong barisan mahasiswa. Aksi saling dorong tak terhindarkan dan memicu ketegangan di depan pintu gerbang utama kampus. Tak lama kemudian, aparat menembakkan gas air mata ke arah kerumunan mahasiswa. Gas air mata menyebar hingga ke dalam area kampus.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Mahasiswa membalas dengan melempari batu ke arah aparat. Mereka juga memprotes keras masuknya aparat bersenjata ke dalam kampus, yang dinilai melanggar prinsip ruang akademik sebagai wilayah netral.

Dalam insiden tersebut, satu unit kendaraan taktis milik kepolisian jenis Dalmas dilaporkan terbakar. Selain itu, sejumlah kendaraan roda dua milik mahasiswa yang terparkir di sekitar Sekretariat Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Uncen rusak, diduga akibat tindakan aparat.

Kamus Bayage, mahasiswa Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Uncen yang menjadi saksi mata kejadian, membenarkan telah terjadi bentrokan antara aparat keamanan dan mahasiswa pada Kamis sekitar pukul 10.00 WIT. “Iya, benar terjadi,” katanya saat dihubungi Kamis, 22 Mei 2025.

Menurutnya, bentrokan itu berawal dari aksi damai mahasiswa yang memprotes kebijakan kampus, khususnya tuntutan untuk menurunkan Uang Kuliah Tunggal (UKT). “Untuk menurunkan UKT,” ujarnya, sembari menegaskan bahwa aksi tersebut dilakukan dengan damai oleh sekitar dua ribu mahasiswa Uncen.

Kamus mengungkapkan, banyak mahasiswa menjadi korban kekerasan, baik secara fisik maupun materiil. “Teman-teman punya harta sepertinya motor, barang-barang banyak yang rusak. Teman-teman juga banyak mendapat pukulan,” ujarnya, seraya menambahkan bahwa hingga kini belum ada kepastian mengenai korban jiwa karena mahasiswa kesulitan mengakses informasi akibat situasi kampus yang masih dikuasai polisi.

Dalam video yang diterima Tempo terlihat satu truk polisi terbakar. Massa terlihat berkerumun dan terdengar suara letusan tembakan. Hingga berita ini diturunkan upaya konfirmasi Tempo ke aparat berwenang belum mendapat respons.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |