Kemasan Cendera Mata Wisata Yogyakarta Perlu Diperbarui

6 hours ago 2

TEMPO.CO, Yogyakarta - Biasanya wisatawatan yang ingin membeli oleh-oleh atau cendera mata khas di Yogyakarta, akan melihat kemasannya terlebih dulu sebelum memutuskan jadi membeli atau tidak. Tak jarang, wisatawan urung membeli cendera mata karena melihat kemasannya kurang meyakinkan meskipun produknya berkualitas baik.

"Wawasan tentang kemasan dan pengemasan produk cendera mata wisata itu bagian industri kreatif yang sekarang jadi tantangan pelaku UMKM di Yogyakarta," kata Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Yuna Pancawati, di Yogyakarta, Senin 19 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Yuna menuturkan para pelaku usaha cendera mata wisata, perlu terus memperbaharui referensi tentang kemasan. Termasuk bagaimana agar produk yang mereka pasarkan baik secara online dan langsung, juga layak dibawa dan dipamerkan ke berbagai pameran nasional dan internasional.

Pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) di DIY ada 320-an ribu pelaku usaha. Namun sebagian produk oleh-oleh juga cendera mata yang dipasang di Sibakul Jogja, sebuah layanan marketplace yang dikelola pemerintah DIY, terlihat dikemas seadanya. Akibatnya sebagian produk-produk yang kemasannya kurang menarik itu kerap tak dilirik wisatawan.

Yuna menuturkan, Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY pun belakangan gencar menggandeng sejumlah pihak menggelar event yang berfokus pada peningkatan wawasan kemasan bagi pelaku usaha industri pariwisata, terutama UMKM. Salah satunya yang terdekat adalah ajang Jogja Printing Expo 2025 yang dipusatkan di Jogja Expo Center (JEC) Yogyakarta, mulai 21–24 Mei 2025 mendatang.

"Dalam pameran itu, pelaku usaha cendera mata dan UMKM dapat belajar dan melihat langsung bagaimana membuat kemasan produk yang menarik, higienis dan layak, karena ada juga pelaku industri mancanegara terlibat pameran," kata dia.

Ajang tersebut merupakan pameran industri percetakan kemasan pertama yang dihelat di Yogyakarta. Dengan melibatkan ratusan peserta industri bidang percetakan dari dalam dan luar negeri.

Penyelenggara Jogja Printing Expo 2025 Daud D Salim menuturkan, dalam ajang itu, para pelaku UMKM bisa mendapatkan referensi baru seputar industri kemasan yang saat ini sedang tren. Baik untuk produk makanan, minuman, dan produk cendera mata. 

Sejumlah peserta yang berasal dari Singapura hingga Srilanka akan turut berpartisipasi dan menunjukkan cara mengemas produknya sehingga jadi oleh-oleh yang laris diburu wisatawan. "Ada pula UMKM dari Jawa Timur, Jawa Tengah, dan Yogyakarta yang telah dikurasi, dan akan memamerkan kemasan-kemasan menarik mereka sebagai referensi pengunjung," kata Daud.

Daud mengatakan, kemasan tak hanya soal upaya menjaga identitas produk. Melainkan juga menjaga kualitas produk agar sampai dengan kondisi seharusnya ke tangan konsumen. "Kemasan menjadi nilai tambah sebuah produk, pelaku usaha bidang wisata perlu memahami soal ini," kata dia.

Selama pameran berlangsung, berbagai forum menarik digelar seperti dari PPGI (Persatuan Perusahaan Grafika Indonesia) yang mengajak peserta menyelami dua topik. Yakni soal industri berbahan baku kertas dan industri kemasan. Ada pula forum yang membedah tren dan teknologi cetak kemasan masa depan. 

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |