TEMPO.CO, Jakarta - Paus Leo XIV menyampaikan sejumlah pesan penting dalam acara pelantikannya yang digelar Minggu, 18 Mei 2025. Pesan itu disampaikannya di hadapan para pemimpin dan tokoh dunia serta disiarkan secara luas dari Lapangan Santo Petrus, Vatikan.
Dalam khotbah pelantikannya, Paus Leo XIV menyampaikan pesan kuat tentang pentingnya cinta kasih, persatuan, dan perdamaian di tengah dunia yang masih dilanda konflik dan ketidakadilan. Mantan Kardinal Peru ini menyoroti berbagai luka akibat kebencian, kekerasan, dan ketakutan akan perbedaan yang memecah belah umat manusia. “Ini adalah saatnya cinta,” ujar Paus Leo XIV.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Paus Leo XIV menegaskan Gereja harus menjadi gereja yang misioner, yang membuka tangan dan hatinya untuk semua orang tanpa kecuali. Ia mengajak umat untuk membangun jembatan, bukan tembok, dan menegakkan dialog serta keterbukaan sebagai jalan menuju persatuan sejati.
Paus Leo XIV juga menyerukan agar gereja dan umat manusia bersatu dalam kasih. “Pada zaman kita ini, kita masih melihat begitu banyak perpecahan, begitu banyak luka yang disebabkan oleh kebencian, kekerasan, prasangka, ketakutan akan perbedaan, dan paradigma ekonomi yang mengeksploitasi sumber daya bumi dan meminggirkan orang-orang termiskin,” ujarnya.
Paus Leo XIV adalah paus pertama asal Amerika Serikat. Acara pelantikannya dihadiri oleh puluhan ribu peziarah dan tokoh dunia, termasuk Wakil Presiden AS JD Vance, Menteri Luar Negeri Marco Rubio, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, serta sejumlah kepala negara dan bangsawan dari berbagai negara.
Pelantikan ini bukan hanya menjadi momentum spiritual, tetapi juga politik global, di mana para pemimpin dunia berkumpul untuk menyaksikan awal kepemimpinan Paus Leo XIV yang diharapkan membawa perubahan positif.
Dewi Rina Cahyani berkontribusi dalam penulisan artikel ini.
Pilihan Editor: Mengapa Budi Arie Belum Jadi Tersangka Judi Online
