APKASI Putri Otonomi Indonesia 2025, Wadah Ekspresi Putri Daerah di Kancah Nasional

18 hours ago 4

INFO CANTIKA.COM -  Asosiasi Pemerintah Kabupaten Seluruh Indonesia atau APKASI kembali menggelar ajang Putri Otonomi Indonesia (POI) 2025. Ini adalah sebuah kompetisi yang menjadi wadah bagi putri-putri daerah untuk unjuk talenta dan kepemimpinan di tingkat nasional. Audisi seleksi finalis resmi dibuka pada Kamis, 8 Mei 2025 menandai dimulainya perjalanan pra-karantina menuju puncak acara atau Grand Final POI 2025 yang akan berlangsung pada 30 Mei 2025, di Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara.

Direktur Eksekutif APKASI, Sarman Simanjorang mengatakan Putri Otonomi Indonesia bukan sekadar ajang pencarian bakat konvensional. "Putri Otonomi Indonesia adalah komitmen nyata APKASI untuk memberi ruang bagi generasi muda, khususnya dari daerah, agar bisa bersinar di panggung nasional," ujarnya.

Sejak berganti nama dari Putri Otonomi Daerah pada 2022, Putri Otonomi Indonesia konsisten mengusung konsep roadshow dengan menyelenggarakan acara di berbagai kabupaten anggota APKASI. "Kami ingin para finalis merasakan langsung kekayaan budaya dan potensi daerah tuan rumah," ucap Sarman.

Tak hanya menawarkan mahkota, Putri Otonomi Indonesia memberikan pengalaman unik bagi pemenangnya. Para juara sebelumnya mendapat kesempatan langka, yakni menjadi pejabat di kementerian selama satu hari. Juara Putri Otonomi Indonesia 2022 sempat menduduki kursi Wakil Menteri Dalam Negeri. Adapun pemenang Putri Otonomi Inodnesia 2023 merasakan dua peran sekaligus, yakni Menteri Investasi dan Menteri Pariwisata. "Ini pengalaman tak ternilai, jauh lebih berharga daripada hadiah materi," kata Sarman.

Putri Otonomi Indonesia 2023 Elisha Lumintang (kanan) menjadi Menteri Investasi/Kepala BKPM dalam sehari pada Senin, 11 September 2023, ditemani Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia (kiri). (ANTARA/HO Kementerian Investasi/BKPM)

Prestasi alumni Putri Otonomi Indonesia juga patut dicatat. Beberapa nama, seperti Firsta Yufi Amarta (Duta POI 2023) berhasil menembus kompetisi bergengsi seperti Putri Indonesia 2025. "POI adalah batu loncatan. Di sini, mereka berproses sebelum terbang lebih tinggi," ujar Sarman.

Kendati antusiasme untuk mengikuti ajang Putri Otonomi Indonesia tetap tinggi, Sarman mengakui terjadi penurunan partisipasi tahun ini. "Faktor pergantian kepala daerah dan efisiensi anggaran memengaruhi sosialisasi POI," katanya. Namun, dia optimistis geliat ajang ini akan kembali menguat pada 2026.

Putri Otonomi Indonesia 2024, Raphaella Chayla Saka memberikan motivasi kepada para peserta POI 2025. "Nikmati prosesnya, karena sama sekali tidak ada ruginya mengenal teman-teman dari daerah lain. Justru ini menjadi modal networking di masa depan," kata perempuan asal Klaten, Jawa Tengah, ini.

Selaku tuan rumah perhelatan Grand Final POI 2025, Kepala Dinas Pariwisata Minahasa Utara, Femmy Pangkerego menyatakan kesiapan daerahnya. "Kami telah menyiapkan salah satu ikon Minahasa Utara, yakni Likupang yang juga menjadi destinasi super prioritas sebagai venue puncak final POI 2025," katanya. "Kami ingin memberikan pengalaman tak terlupakan bagi seluruh finalis dan para delegasi dari kabupaten di seluruh Indonesia." (*)

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |