Berita Terpopuler Nasional: Kunjungan Paus Leo XIV ke Papua hingga Penahanan Mahasiswa ITB Pengunggah Meme Prabowo-Jokowi

18 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Sejumlah peristiwa politik mencuat di panggung nasional memasuki akhir pekan kedua Mei 2025. Salah satu berita yang banyak dibaca ialah berita mengenai kunjungan Kardinal Robert Francis Prevost—kardinal dari Amerika Serikat pengganti Paus Fransiskus yang menggunakan nama Paus Leo XIV—ke Papua sekitar 22 tahun lalu.

Lalu, berita populer selanjutnya mengenai keresahan Presiden Prabowo dengan tindakan premanisme di berbagai daerah dan perintah Ketua Umum GRIB Jaya kepada jajarannya agar tidak melakukan tindakan melanggar hukum. Terakhir, kabar penahanan pengunggah meme Prabowo dan mantan presiden Jokowi ciuman viral di media sosial juga banyak dibaca.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Berikut empat pemberitaan terpopuler pada Jumat, 9 Mei 2025 di nasional yang dirangkum Tempo:

1. Paus Leo XIV Pernah Kunjungi Papua pada 2003, Ini yang Dilakukannya

Kardinal Robert Francis Prevost terpilih sebagai Paus ke-267 dan menjadi pemimpin Gereja Katolik di seluruh dunia. Kardinal dari Amerika Serikat yang akan menggunakan nama Paus Leo XIV itu diketahui pernah mengunjungi Papua.

Paus Leo XIV merupakan paus pertama dari Ordo Santo Agustino (OSA). Dia pernah mengunjungi Papua pada 2003. Saat itu kedatangannya berkaitan dengan perayaan ulang tahun pelayanan OSA di tanah Papua. Paus Leo XIV diketahui mengunjungi Keuskupan di Sorong hingga Jayapura.

"Tidak hanya di kota, karena dia ke pedalaman juga. Kami punya paroki-paroki yang ada di wilayah terpencil," ujar Uskup Timika OSA, Bernardus Bofitwos Baru, kepada Tempo, Jumat, 9 Mei 2025.

Bernardus mengatakan kunjungan tersebut dilakukan saat Robert Prevost masih menjabat sebagai Prior Jenderal OSA. Sehingga dalam kunjungan lebih dari 20 tahun silam itu, Robert Prevost mengunjungi anggota Agustinian untuk mendengarkan keluh kesah mereka. 

Kala itu, kata Bernardus, Robert telah mendengar banyak soal kesulitan dan konflik di wilayah Papua. "Dia memahami itu dan pasti memberi dukungan kepada kami para Agustinian untuk terus bekerja. Untuk membantu masyarakat," ujar Bernardus.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. Prabowo Resah dengan Tindakan Premanisme di Berbagai Daerah

Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi mengatakan, Presiden Prabowo Subianto resah dengan tindakan premanisme di sejumlah daerah. Prabowo, kata Prasetyo, sudah berkoordinasi dengan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo dan Jaksa Agung ST. Burhanuddin untuk menyelesaikan masalah premanisme ini.

“Jadi Pak Presiden, pemerintah, betul-betul resah. Presiden sudah koordinasi dengan Kapolri dan Jaksa Agung. Koordinasi untuk mencari jalan keluar,” kata dia di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Jumat, 9 Mei 2025.

Prasetyo mengatakan, Prabowo ingin melakukan pembinaan terhadap para preman yang dibungkus dengan mengatasnamakan organisasi masyarakat atau ormas itu. Prabowo tidak ingin para preman menganggu iklim perusahaan dan menganggu ketertiban masyarakat.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Respons GRIB Jaya Setelah Pemerintah Bentuk Satgas Antipremanisme

Kepala Bidang Komunikasi Publik Dewan Pimpinan Pusat GRIB Jaya, Razman Arif Nasution, mengatakan organisasinya mendukung pemerintah membentuk Satuan Tugas Antipremanisme. Menurut Razman, GRIB Jaya tidak mentoleransi kejahatan premanisme sekecil apa pun.

Ia mengatakan sikap ini sesuai perintah Ketua Umum GRIB Jaya Rosario de Marshall atau Hercules. “Untuk Satgas Antipremanisme, 100 persen kami dukung,” kata Rahman saat dihubungi Tempo pada Jumat, 9 Mei 2025. 

Razman berujar, Hercules juga sudah memberikan perintah kepada jajaran GRIB Jaya agar tidak melakukan tindakan melanggar hukum. Razman menegaskan akan memecat anggota GRIB Jaya yang melanggar hukum dan membawa nama organisasi. “Kami bekukan dia, kami pecat,” katanya. 

Kendati demikian, Razman mengatakan tidak semua yang melakukan kekerasan atau premanisme identik dengan ormas.

Baca berita selengkapnya di sini.

4. Mahasiswa Pengunggah Meme Prabowo-Jokowi Ciuman yang Ditangkap Polisi Kuliah di ITB

Kepala Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat Institute Teknologi Bandung Nurlaela Arief membenarkan Badan Reserse Kriminal Kepolisian telah menangkap mahasiswa ITB. Dia mengatakan mahasiswa yang ditahan tersebut merupakan pelajar di Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD).

"ITB telah berkoordinasi secara intensif dan bekerja sama dengan berbagai pihak," ujar Laela saat dimintai konfirmasi pada Jumat, 9 Mei 2025.

Laela menuturkan mahasiswanya itu ditangkap karena unggahannya di akun media sosial pribadinya. Namun, Laela tidak menjelaskan dengan jelas unggahan apa yang menyebabkan mahasiswanya itu ditahan. Ia juga belum bisa menceritakan dengan rinci kronologi penangkapan. 

Laela mengatakan saat ini orang tua dari mahasiswa yang ditahan oleh Kepolisian itu sudah mendatangi kampus untuk menyatakan permintaan maaf. Adapun Kampus, kata Lalela, berkomitmen akan terus mendampingi yang bersangkutan selama proses hukum ini berjalan.

Baca berita selengkapnya di sini.

Dian Rahma Fika, Hendrik Yaputra, Eka Yudha Saputra, dan Dede Leni Mardianti berkontribusi dalam penulisan artikel ini. 

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |