BPOM Makin Serius Awasi Keamanan Skincare dan Utamakan Bahan Lokal

5 hours ago 1

CANTIKA.COM, Jakarta - Dalam beberapa tahun terakhir, industri skincare dan kosmetik di Indonesia menunjukkan pertumbuhan signifikan, dengan nilai ekonomi mencapai lebih dari Rp158 triliun per tahun. Di balik geliat industri tersebut, muncul kekhawatiran konsumen akan maraknya produk ilegal, berbahaya, atau yang membuat klaim berlebihan (overclaim). 

Dalam wawancara pada acara Indonesian Cosmetic Ingredient (ICI) 2025, Taruna Ikrar, Ketua Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) menyatakan bahwa perhatian pemerintah terhadap bahan kosmetik bukan hanya pada aspek keamanan, tapi juga pada pengembangan potensi lokal agar dapat digunakan secara legal, aman, dan berdaya saing tinggi.

“Kami sebagai regulator akan men-support secara maksimal, mendukung secara maksimal kemajuan tumbuhnya kosmetik di negeri kita. Karena kosmetik ini menjadi kebutuhan dasar kita ” jelasnya. 

Perlindungan Ganda: Konsumen dan Industri

Ketua BPOM, Taruna Ikrar di acara pembukaan Indonesia Cosmetics Ingredients 2025 di JiExpo Kemayoran, Jakarta Utara/ Foto: Cantika/Najwa Azzahra

BPOM menegaskan, pemerintah tidak hanya mempermudah regulasi bagi industri, tapi juga memperketat pengawasan untuk mencegah beredarnya produk berbahaya. “Tentu kepada masyarakat luas, kita lindungi dengan dia mendapatkan produk yang aman. Kemudian dari pihak industri mendapatkan perlindungan bahwa harus legal,” ujarnya. 

Langkah ini dilakukan dengan dua pendekatan yakni, memastikan legalitas bahan dan produk serta memberikan edukasi dan regulasi terhadap klaim yang dibuat oleh pelaku industri. “Kelegalannya sangat dibutuhkan. Termasuk bahan ingredients-nya, apakah diimpor, diekspor, atau diproduksi dalam negeri, semuanya harus melalui proses verifikasi dan pengawasan,” ucapnya. 

Ia juga menambahkan bahwa nantinya BPOM akan memberikan rambu-rambu yang bisa mengkreasi para pelaku pengusaha kosmetik. “Nanti BPOM akan memberikan rambu-rambu yang bisa mengkreasi sehingga sumber bahan baku kosmetik kita ini bisa mungkin dipatenkan, bisa dihak intelektual propertikan, bisa dibuat sehingga itu memang khas dari negeri kita dan itu bisa diekspor nanti ke depan,” lanjutnya. 

Mengangkat Potensi Bahan Lokal

Saat ini, pemerintah tidak hanya berfokus pada pengawasan, tapi juga aktif mendorong pemanfaatan bahan baku lokal yang aman dan khas Indonesia. Indonesia disebut memiliki lebih dari 30 ribu spesies tumbuhan endemik, serta kekayaan fauna dan mineral yang belum sepenuhnya dimanfaatkan.

Contoh konkretnya, BPOM menyebutkan bunga Kamboja asal Bali yang memiliki kandungan kimia spesifik untuk menghaluskan kulit dan mencegah jerawat. Juga, cangkang telur ayam Indonesia yang kaya kolagen dan asam amino khas, hasil dari pola makan unggas lokal. Bahkan, air mineral dari wilayah vulkanik Indonesia yang tinggi kandungan zinc pun tengah dikaji untuk potensi manfaatnya dalam perawatan kulit berjerawat.

Semua potensi ini, menurut BPOM, tengah dalam proses hilirisasi bersama lembaga riset dan universitas seperti ITB dan IPB, dengan dukungan pemerintah. Skema ini dikenal sebagai konsep ABG (Akademisi, Bisnis, dan Government) yang berkolaborasi untuk menciptakan produk skincare lokal berkualitas tinggi.

“Itu contoh-contoh bahwa semuanya ini sangat kaya, kita bukan hanya kaya dengan rempah-rempah tapi negeri kita sangat kaya dan itu sudah dihilirisasi dengan kerjasama tiga sektor tadi,” lanjutnya.

Pemerintah juga berharap, ke depannya Indonesia tidak hanya menjadi raja bagi negeri sendiri, namun juga merajai hingga keluar negeri. “Target ke depannya kita memproduksi itu bukan hanya untuk kepentingan kita saja, tapi kita berharap bisa eksplorasi menjadi kosmetik yang merajai dunia,” harap dia. 

Pilihan Editor: Rekomendasi Skincare dari Eileen Grace untuk Semua Jenis Kulit

NAJWA AZZAHRA

Halo Sahabat Cantika, Yuk Update Informasi dan Inspirasi Perempuan di Telegram Cantika

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |