TEMPO.CO, Jakarta - Institut Pertanian Bogor (IPB) menerima 2.420 calon mahasiswa yang lolos melalui jalur Ujian Tulis Berbasis Komputer pada Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Wakil Rektor IPB bidang Pendidikan dan Kemahasiswaan Deni Noviana Suhendra mengatakan jumlah pendaftar mencapai 64.035 orang. “Peserta yang telah dinyatakan lolos berhak menyandang status sebagai calon mahasiswa (camaba) IPB University,” katanya dikutip melalui laman resmi pada Jumat, 30 Mei 2025.
Deni menuturkan, calon mahasiswa baru sah dianggap sebagai mahasiswa IPB setelah selesai melengkapi seluruh berkas dan sudah membayar uang kuliah tunggal (UKT). Mahasiswa baru itu, kata dia, berhak mengikuti perkuliahan yang akan dimulai pada 23 Juni 2025 mendatang.
Deni menjelaskan, calon mahasiswa baru yang dinyatakan lolos seleksi masuk IPB University melalui SNBT wajib melakukan registrasi ulang secara online https://registrasi.admisi.ipb.ac.id/ pada 29 Mei sampai 3 Juni 2025.
Setelah itu, mahasiswa baru akan mendapatkan tagihan UKT yang nominalnya dapat dilihat mulai 10 Juni 2025. Adapun pembayaran UKT dilakukan pada 10-13 Juni 2025.
Sementara itu, bagi calon mahasiswa yang gagal masuk IPB melalui SNBT, masih bisa mengikuti seleksi penerimaan mahasiswa baru melalui sejumlah jalur mandiri yang akan dibuka. Salah satu program tersebut di antaranya Seleksi Mandiri Masuk (SM) IPB.
Deni menyampaikan pendaftaran seleksi mandiri masuk IPB untuk program sarjana (S1) akan ditutup pada 11 Juni 2025, sedangkan program sarjana terapan (D4) akan berakhir pada 1 Juli 2025. "Dalam SM IPB Program S1 terbuka untuk kelas reguler dan kelas internasional," kata dia.
Selain SM IPB, kampus berlambang daun itu juga akan membuka seleksi jalur mandiri lain. Beberapa di antaranya adalah jalur Ketua OSIS, jalur talenta, jalur kemitraan beasiswa utusan daerah, dan kelas internasional.
Deni mengingatkan bahwa selain membayar UKT, mahasiswa Program Sarjana dan Sarjana Terapan yang diterima melalui jalur mandiri akan dikenakan biaya pengembangan institusi dan fasilitas (BPIF). Biaya ini dibayarkan satu kali selama kuliah yaitu pada saat pertama masuk perguruan tinggi.
