Kemendag Beberkan Dampak Pemangkasan Anggaran

4 hours ago 1

TEMPO.CO, Jakarta - Perwakilan Perdagangan (Perwadag) Indonesia di luar negeri terpaksa melaksanakan kegiatan penjajakan dari pitching hingga business matching menggunakan aplikasi telekonferensi Zoom. Hal tersebut merupakan salah satu dampak dari pemangkasan anggaran. Pitching dan business matching dilaksanakan untuk mencari buyer atau pembeli produk-produk Indonesia di luar negeri.

“Kami lakukan semaksimal mungkin tanpa anggaran yang ada,” ujar Plt. Direktur Jenderal Perdagangan Luar Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Isy Karim dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin, 19 Mei 2025.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Isy bercerita, di awal tahun setiap kementerian diminta memangkas anggaran. Di Kemendag, instruksi ini diterjemahkan dengan mengurangi biaya perjalanan. Pos belanja ini, menurut dia, dipangkas dengan cukup besar.

Tapi di Kemendag, ujar Isy, ada pula unit-unit tertentu yang tak bisa beroperasi tanpa biaya perjalanan. Contohnya, Direktorat Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional. “Jadi ada beberapa perundingan yang terpaksa kami tidak bisa lakukan,” tuturnya.

Pemangkasan anggaran, ujar Isy, membuat kinerja Perwadag di luar negeri menjadi sangat terhambat. “Mereka hanya bisa menggunakan aplikasi online atau Zoom. Sangat-sangat dibatasi,” ujar Isy, yang juga menjabat Sekretaris Jenderal Kemendag.

Tapi Isy mengaku saat ini ada secercah harapan. Direktorat Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu), ujar dia, saat ini tengah berencana merelaksasi anggaran kementerian.

Di akhir tahun, ujar Isy, kementeriannya sangat memerlukan anggaran untuk menyelenggarakan Trade Expo Indonesia pada Oktober 2025. Tanpa biaya perjalanan, Perwadag akan terkendala dalam menghadirkan buyer ke acara tahunan itu. “Kami sedang berusaha terus menerus semoga bisa terealisasi,” ucapnya.

Kendati anggaran terbatas, Isy mengatakan Perwadag tetap mengoptimalkan kinerja. Bermodalkan pitching dan business matching secara daring, mereka pada Januari silam membukukan transaksi US$ 52 juta. Tren ini terus menurun di bulan-bulan berikutnya. Tapi ia mengatakan saat ini masih terus berproses.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |