Pecah Tangis Korban Kekerasan Seksual Eks Rektor Universitas Pancasila

8 hours ago 3

TEMPO.CO, Jakarta - Sudah setahun lebih RZ menanggung trauma atas pelecehan seksual yang ia terima dari mantan atasannya. Kala itu, RZ merupakan Kepala Bagian Hubungan Masyarakat di Universitas Pancasila. Sementara pelaku, Edie Toet Hendratno, menjabat sebagai Rektor Universitas Pancasila.

RZ menuturkan, dirinya sempat bersurat kepada pihak Yayasan Pendidikan dan Pembina Universitas Pancasila (YPPUP) sebagai institusi yang menaungi kampus tersebut. Saat itu RZ berharap akan ada jalan keluar untuk menyelesaikan kasusnya di lingkup internal.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

“Selama beberapa bulan, saya berusaha tidak melaporkan (ke polisi), saya tidak mensomasi pihak yayasan. Harapannya saya dipanggil, diajak ngobrol baik-baik,” ujar RZ dalam audiensi dengan pihak YPPUP dan Kampus UP pada Rabu, 21 Mei 2025.

Mengetahui tidak ada itikad baik dari pihak kampus maupun yayasan, RZ kemudian berbalik arah dan memilih untuk menempuh jalur hukum. Dia mendaftarkan laporan ke kepolisian terkait tindakan kekerasan seksual yang ia terima dari Edie Toet Hendratno.

RZ juga mengaku, dua laporan yang ia buat ke Satuan Tugas Pencegahan dan Penanganan Kekerasan Seksual (Satgas PPKS) terkait kasusnya tersebut tidak diindahkan. “Kenapa, apa karena saya orang kecil, tidak punya kuasa tidak ounya uang?” tuturnya dengan nada yang gemetar.

Tidak lama, tangis RZ akhirnya pecah. Dia teringat saat-saat dirinya menerima beragam macam bentuk intimidasi, baik secara personal maupun institusional, tepat setelah dirinya memilih untuk melawan balik dengan melaporkan kasus tersebut ke kepolisian. Saat itu pihak kampus memutasi RZ dari jabatan lamanya sebagai Kabag Humas. "Tiba-tiba saya dimutasi, dengan tidak tahu salah saya apa," ucapnya.

Selain itu, ada pula ucapan-ucapan merendahkan yang didapatkan RZ dari mulut Edie Toet Hendratno serta beberapa loyalisnya, baik di jajaran yayasan maupun kampus Universitas Pancasila. “Saya dibilang orang tidak benar, wanita tidak benar, ani-ani. Saya itu bicara benar, bukan saya mengada-ada,” kata RZ dengan terbata-bata karena mencoba menahan tangisnya. "Saya (dituduh) mendatangi beliau (Edie)."

RZ telah melaporkan Edie Toet Hendratno ke pihak Polda Metro Jaya sejak awal tahun 2024 lalu. Secara lengkap, laporannya telah tercatat dengan nomor LP/B/193/I/2024/SPKT/POLDA METRO JAYA pada 12 Januari 2024. Setelahnya, tiga korban lainnya ikut melaporkan eks rektor tersebut ke polisi.

Edie Toet Hendratno sebelumnya telah membantah tuduhan soal kasus pelecehan seksual tersebut. Lewat mantan pengacaranya, Faizal Hafied, Edie jutsru menuding ada muatan politis di balik kasusnya dengan alasan ia hendak bertarung di pemilihan rektor Universitas Pancasila pada Maret 2024. “Enggak, enggak, enggak lah,” kata Edie kepada wartawan saat diperiksa di Polda Metro Jaya pada Februari tahun lalu.

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |