Polda Metro Jaya Gelar Operasi Terpadu Anti-Premanisme, Menyasar Lokasi Rawan

3 days ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Kepolisian Daerah Metropolitan Jakarta Raya (Polda Metro Jaya) akan menggelar operasi terpadu penanggulangan premanisme di wilayah Jakarta dan sekitarnya. Kepala Sub Bidang Penerangan Masyarakat Polda Metro Jaya Ajun Komisaris Besar Reonald Simanjuntak mengatakan operasi ini akan difokuskan pada titik-titik dengan tingkat pengaduan masyarakat yang tinggi. “Beberapa wilayah yang menjadi atensi khusus antara lain Jakarta Barat, Jakarta Utara, dan sebagian wilayah Jakarta Timur,” ujar Reonald saat dihubungi Tempo pada Ahad, 11 Mei 2025.

Operasi anti-premanisme ini juga menyasar lokasi-lokasi strategis yang menjadi pusat keramaian, seperti terminal, pasar, kawasan perkantoran, dan pusat perbelanjaan. Operasi ini tidak menargetkan penindakan terhadap kelompok tertentu secara spesifik, termasuk di antaranya organisasi masyarakat atau ormas. Kepolisian akan menindak tegas setiap individu atau kelompok yang melakukan tindakan premanisme dan meresahkan masyarakat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Reonald menuturkan keterlibatan ormas dalam premanisme harus dibuktikan terlebih dahulu. Terutama membuktikan ada atau tidaknya arahan maupun perintah dari pimpinan ormas untuk melakukan gerakan premanisme. "Harus fair, dong. Dibuktikan ada perintah atau tidak, jangan sampai karena oknum yang tidak bertanggung jawab," ujar dia.

Operasi penanggulangan premanisme ini akan dilaksanakan selama 15 hari, yakni pada 15 hingga 30 Mei 2025. Kapolda Metro Jaya Inspektur Jenderal Karyoto akan mengerahkan 999 personel yang terdiri dari 663 anggota Polri, 306 prajurit TNI, dan 30 personel dari Pemprov Jakarta dalam operasi ini.

"Kami semua aparat siap turun, untuk menangani bila ada hal-hal yang berkaitan dengan premanisme," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto usai memimpin Apel Siaga Anti-Premanisme di Lapangan Silang Monumen Nasional (Monas), Jakarta Pusat, pada Jumat, 9 Mei 2025.

Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Metro Jaya Komisaris Besar Ade Ary Syam Indradi mengatakan penanggulangan premanisme ini dimulai dari langkah preemtif dengan cara memberikan penyuluhan, pendekatan dialog, dan membangun kesadaran hukum pada masyarakat. Kemudian, dilanjutkan dengan langkah preventif seperti patroli rutin dan penjagaan di titik-titik rawan. “Jika masih ditemukan pelanggaran, maka akan dilakukan penegakan hukum secara tegas,” kata dia.

Pilihan Editor: Sumber Uang Hercules Mendanai GRIB Jaya

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |