Putin Telepon Trump 2 Jam, Rusia Siap Gencatan Senjata dengan Ukraina

8 hours ago 4

TEMPO.CO, Jakarta - Presiden Rusia Vladimir Putin dan Donald Trump melakukan panggilan telepon selama dua jam. Setelah panggilan telepon tersebut, Presiden AS Donald Trump mengatakan Rusia dan Ukraina akan segera memulai pembicaraan untuk mencapai gencatan senjata. Adapun Putin mengatakan berupaya berada di jalur yang benar.

Trump mengatakan bahwa negosiasi antara Rusia dan Ukraina tentang gencatan senjata segera dimulai. Perang kedua negara itu telah memasuki tahun keempat.

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Putin mengatakan bahwa upaya untuk mengakhiri konflik berada di jalur yang benar. Moskow siap bekerja sama dengan Ukraina untuk menyusun nota kesepahaman tentang perjanjian perdamaian di masa mendatang.

Putin berterima kasih kepada Trump karena mendukung dimulainya kembali perundingan langsung antara Rusia dan Ukraina. Ia mengatakan bahwa Trump mencatat dukungan Rusia untuk perdamaian. Namun pertanyaan utamanya adalah bagaimana cara menuju perdamaian.

"Kami telah sepakat dengan presiden Amerika Serikat bahwa Rusia akan mengusulkan dan siap bekerja sama dengan pihak Ukraina untuk menyusun nota kesepahaman tentang kemungkinan perjanjian damai di masa mendatang, yang mendefinisikan sejumlah posisi, seperti, misalnya, prinsip-prinsip penyelesaian, (dan) waktu kemungkinan perjanjian damai," kata Putin kepada wartawan di dekat resor Laut Hitam Sochi yang dilansir dari Al Jazeera

Jika kesepakatan yang tepat tercapai, maka bisa saja ada gencatan senjata, kata Putin. Ia menambahkan bahwa pembicaraan antara Rusia dan Ukraina mengartikan bahwa mereka berada di jalur yang benar.

"Saya ingin mencatat bahwa, secara keseluruhan, posisi Rusia jelas. Hal utama bagi kami adalah menghilangkan akar penyebab krisis ini," kata Putin. "Kami hanya perlu menentukan cara yang paling efektif untuk bergerak menuju perdamaian."

Komentar yang dikeluarkan oleh juru bicara Kremlin Dmitry Peskov Selasa pagi, yang dikutip oleh kantor berita pemerintah Rusia, menunjukkan tidak ada urgensi dari pihak Moskow untuk mengambil langkah selanjutnya.

"Tidak ada tenggat waktu dan tidak akan ada. Jelas bahwa semua orang ingin melakukan ini secepat mungkin, tetapi, tentu saja, detailnya sangat penting," kata Peskov.

Sementara itu, Trump mengatakan panggilan telepon berjalan dengan sangat baik. Dalam sebuah unggahan di Truth Social, ia mengatakan bahwa Vatikan, sebagaimana diwakili oleh Paus, telah menyatakan bahwa mereka akan sangat tertarik untuk menjadi tuan rumah negosiasi tersebut. "Biarkan prosesnya dimulai! ujar Trump"

Pada Senin, Trump mengatakan akan sangat bagus untuk mengadakan perundingan gencatan senjata di Vatikan karena hal ini akan memberikan makna tambahan pada proses perundingan.

Ketika menggambarkan percakapan teleponnya dengan Putin, Trump mengatakan bahwa dia berkata kepadanya: "Kapan kita akan mengakhiri ini, Vladimir?" Dia menambahkan bahwa mungkin akan ada saatnya sanksi dijatuhkan kepada Rusia, tanpa memberikan keterangan lebih rinci.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan siap mengadakan negosiasi dengan Rusia di Turki, Swiss atau Vatikan. Ia menegaskan lagi seruan untuk gencatan senjata penuh dan tanpa syarat.

"Tidak perlu meyakinkan Ukraina, dan perwakilan kami siap membuat keputusan nyata dalam negosiasi," kata Zelensky dalam sebuah pernyataan. 

Belum ada pernyataan resmi dari Vatikan. Dilansir dari Catholic News Agency, pada Jumat lalu, Kardinal Pietro Parolin, sekretaris negara Vatikan, mengatakan kepada wartawan bahwa Paus Leo XIV berencana menyediakan Vatikan sebagai tempat pertemuan langsung antara Putin dan Zelensky.

Pilihan editor: RS Indonesia di Gaza Dikepung Israel, Dipaksa Setop Beroperasi

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |