Bernadya HIngga Hindia Guncang Panggung Rasvara Malang

8 hours ago 2

Info Event - Langit malam Malang berpendar cahaya dari panggung megah di SM Boomi Carnival, Sabtu, 17 Mei 2025. Dentuman bass, sorotan lampu yang menari di antara kabut, dan suara ribuan penonton menyatu dalam satu atmosfer: Rasvara Fest Vol. 2. Festival musik tahunan ini kembali dengan skala yang lebih besar, energi yang lebih mengguncang, dan lineup yang lebih menggoda—termasuk dua nama yang mencuri perhatian malam itu: Hindia dan Bernadya.

Hindia tampil menjelang puncak malam, mengawali aksinya dengan “Evaluasi” yang langsung membuat penonton larut dalam koor massal. Penyanyi dan produser musik yang dikenal lewat lirik reflektif ini menjalin koneksi emosional dengan penonton Malang, seperti sahabat lama yang pulang membawa cerita. Di sela lagu, Hindia berbagi kisah soal keresahan, harapan, dan mimpi yang serupa dengan denyut kota Malang yang sedang tumbuh sebagai kota festival.

Tak lama setelah itu, suasana berubah melankolis namun tetap magis saat Bernadya naik ke panggung. Dengan suara bening dan permainan gitar akustik yang lembut, ia menyihir ribuan penonton dengan lagu-lagu seperti “Langit Favorit” dan “Apa Mungkin.” Penampilannya tak hanya memukau, tetapi juga membawa keteduhan di tengah gegap gempita festival. “Ini pertama kalinya saya tampil di Malang dengan penonton sebanyak ini,” ucapnya, disambut riuh tepuk tangan.

Tak hanya dua nama besar itu, Rasvara Fest Vol. 2 juga menghadirkan Vierratale, Eleventwelfth, dan Eastcape dalam rangkaian pertunjukan berdurasi lebih dari delapan jam. Penataan panggung yang rapi, pencahayaan dinamis, dan kualitas audio yang prima membuktikan bahwa festival ini dikelola dengan standar tinggi. Malang, yang dulu dikenal sebagai kota pelajar dan wisata, kini memantapkan diri sebagai titik temu para pemuja musik.

Iklan

Tiket Rasvara Fest Vol. 2 dilaporkan habis terjual jauh sebelum hari pelaksanaan, menunjukkan antusiasme publik yang luar biasa. Lebih dari 6.000 orang memadati arena festival—mulai dari pelajar, pekerja kreatif, hingga keluarga muda. Pemandangan gerombolan anak muda mengenakan merchandise band, duduk melingkar di rerumputan, dan berdansa di depan panggung jadi potret hangat kebersamaan yang langka.

Tak hanya sajian musik, festival ini juga memberi ruang bagi komunitas lokal: mulai dari bazar UMKM, instalasi seni, hingga kampanye lingkungan hidup. Semua ini memperkuat posisi Rasvara bukan sekadar konser, melainkan perayaan budaya yang inklusif dan progresif. Bernadya dan Hindia menjadi representasi dari semangat baru itu—musisi muda dengan suara, pesan, dan keberanian berekspresi.

Ketika malam usai dan panggung mulai senyap, yang tertinggal bukan hanya memori lagu-lagu indah, tapi juga keyakinan bahwa Malang telah membuka lembaran baru. Lewat Rasvara Fest Vol. 2, kota ini memproklamirkan dirinya sebagai rumah baru bagi festival musik Indonesia. Dan di jantung perayaan itu, nama Bernadya dan Hindia mengalun sebagai simbol zaman: suara anak muda, suara perubahan. (*)

Read Entire Article
Bogor View | Pro Banten | | |