TEMPO.CO, Jakarta - Setia Budi Tarigan meminta maaf atas kecelakaan lalu lintas yang melibatkan anaknya, Christiano Pengarapenta Pengidahan Tarigan, di Jalan Palagan, Sleman, Yogyakarta, pada 24 Mei 2025. Kecelakaan itu menyebabkan meninggalnya seorang mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Gadjah Mada, Argo Ericko Achfandi. Argo meninggal di lokasi kejadian akibat cedera berat di bagian kepala.
“Dari lubuk hati yang paling dalam, izinkan kami menyampaikan turut berduka cita sedalam-dalamnya kepada Ibu Melina dan keluarga yang telah kehilangan ananda Argo,” tulis Setia Budi melalui surat pernyataan yang diterima Tempo pada Ahad, 1 Juni 2025.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Setia Budi baru buka suara karena menghormati keluarga Argo yang masih berduka. Selain itu, dia juga harus mendampingi putranya yang tengah menjalani proses pemeriksaan di kepolisian.
Dalam surat pernyataan itu, Setia Budi menyatakan anaknya tidak melarikan diri setelah insiden kecelakaan itu terjadi. Menurut dia, Christiano saat itu berteriak meminta pertolongan warga sekitar untuk menolong korban. “Sampai dengan aparat kepolisian tiba di lokasi, Christiano tetap ada di lokasi kejadian dan tidak melarikan diri,” ujar dia.
Saat ini, Christiano telah berstatus tersangka dan ditahan di Polresta Sleman. Dia dikenakan Pasal 310 ayat 4 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas Angkutan Jalan (LLAJ). Christiano Pangarapenta Pengidahen Tarigan tercatat sebagai mahasiswa International Undergraduate Program di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Gadjah Mada. Selain aktif di perkuliahan, ia juga dikenal sebagai fungsionaris Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Perguruan Tinggi (HIPMI PT) UGM periode 2024-2025. Ini adalah sebuah organisasi yang bertujuan untuk membina dan mencetak kader pengusaha muda dari kalangan mahasiswa.
Namun, usai insiden tabrakan itu, HIPMI PT UGM menyatakan telah menonaktifkan keanggotaan Christiano. Melalui akun Instagram resmi mereka, @hipmiptugm, organisasi ini menyampaikan dukungan terhadap proses hukum dan pengusutan menyeluruh atas kasus tersebut. HIPMI PT UGM saat ini diketuai oleh Muhammad Fadli La Hadalia, putra Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia.